Sayangi karirmu, jangan blunder. Sekali blunder, bisa rusak

Banyak yang membahas tentang bagaimana membangun karir, meningkatkan personal branding, dst. Tapi belum banyak yang concern terkait dengan menjaga karir dari hal-hal yang bisa merusaknya. Kenapa ini penting?

Tidak perlu dibahas lagi kalau karir itu tidak dibangun dalam satu atau dua bulan. Karir dibangun bertahun-tahun. Karir itu keseluruhan proses dalam hidup kita, tapi pekerjaan itu cuma salah satu proses aja dari keseluruhan proses karir.

Beberapa waktu kebelakang, beberapa kali viral terkait blunder yang merusak pekerjaan bahkan karir seseorang, walaupun dampak sebenarnya tidak terpublikasikan, tapi diperkirakan berdampak serius.

beberapa contoh kejadian yang bisa menjadi pembelajaran:
1. Jangan mempublikasikan secara luas, pendapat yang penuh kontroversi.
Misal: Case seseorang yang membahas secara frontal tentang KuLo (kutu loncat) yang banyak di respon oleh Netizen Linkedin dengan pendapat yang bermacam-macam, karena pandangan beliau diangkap dangkal dan tidak mempertimbangkan banyak hal

2. Jangan melakukan tindakan yang melanggar aturan institusi maupun negara
Misal: yang sekarang sedang viral juga, adanya joki sebuah proses rekrutmen. Bagaimanapun, segala tindak kecurangan tidak dapat diterima dan ditoleransi. Pelakunya juga akan mendapatkan sanksi dan kerugian yang besar

3. Jangan menyebarkan kabar/berita/info yang bisa membuat keresahan
Misal: Info di lingkungan kantor tidak semua bisa dikonsumsi oleh semua orang dan semua level. Karena bisa jadi informasi tersebut belum final dan masih bisa berubah. Menyebarkan informasi yang sangat mentah dan bukan wewenang kita, bisa menjadikan keresahan dan kekacauan di lingkungan tim.

Branding memang penting, tapi menjaga agar kita tidak terpeleset dalam karir itu lebih penting. Jangan sampai upaya kita membranding personal malah membuat kita jatuh.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top