Kuasai Pemodelan Bisnis Proses

Saya sudah banyak terlibat dalam penyusunan proposal penawaran, pembuatan proses bisnis sistem/aplikasi, mengkoreksi soal rekrutmen sistem analis, dan beberapa aktivitas review proses bisnis instansi.

Dari pengalaman yang ada ada beberapa hal yang menjadi permasalahan:
Pelamar kerja
=========
1. Tidak menguasai metode menggambarkan bisnis proses. Biasanya adalannya flowchart, itupun tidak sesuai
2. Tidak menguasai tools penggambaran bisnis proses. Tools yang dipakai tidak standar, sifatnya freestyle (tools gambar online)
3. Tidak cukup kreatif untuk mengelaborasi proses bisnis dan aktor yang terlibat

Client
====
1. Tidak ada dokumentasi gambar proses bisnis, biasanya hanya ada SOP yang berbentuk teks
2. Kalau ada gambar proses bisnis, tidak standar metode penggambarannya

agar proses penggambaran proses bisnis terstandarisasi, bisa menerapkan BPMN (Business Process Model and Notation). Mungkin banyak yang tidak paham notasinya, karena sudah nyaman dengan flowchart, walaupun tidak standar cara menggambarnya.

BPMN telah diadopsi secara luas dalam standar penggambaran Bisnis Proses, terbukti dengan penggunaan BPMN di Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pedoman Penataan Tata Laksana (Business Process) yang kemudian di tingkatkan dengan aturan baru Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2018 Tentang Penyusunan Peta Proses Bisnis Instansi Pemerintah.

https://www.linkedin.com/posts/soegi_training-traininganddevelopment-activity-6985477582053941248-JBCl

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top