Comfort Zone Tim Rekrutmen dan Stakeholder

Tulisan ditujukan sebagai bentuk kritik professional kepada rekan2 recruiter yang berada dalam comfort zone proses rekrutmen sesuai yang mereka bisa /hanya meneruskan proses yang sudah berjalan.

Beberapa cara lama recruiter itu telah menjadikan peluang penipuan yang sekarang marak menimpa job seeker. Penipuan ini tidak terjadi jika tim recruiter bekerja dengan standar yang baik.

Berikut beberapa hal yang harus di tinggalkan:
1. Pengumpulan data dengan google form
Siapapun bisa membuat google form dan mengatasnamakan perusahaan, karena tidak ada penanda siapa creator form. Pengisi form juga tidak bisa memvalidasi, apakah google form ini benar dibuat oleh perusahaan?

2. Menggunakan shortlink gratis
Penggunaan google form biasanya diikuti dengan shortlink gratis bit[dot]ly. Lagi-lagi, kita tidak bisa memvalidasi apakah short link dibuat oleh recuiter? karena biasanya shortlink mengarah ke google form (double kill jadinya)

3. Tidak sinkron antara website, media sosial dan iklan rekrutmen
Biasanya website dan media sosial dikelola oleh PIC yang berbeda. Jadi sering tidak sinkron antara ketiganya. Misal ada iklan rekrutmen tapi di website atau akun media sosial tidak ada lowongan posisi tersebut. Hal ini membuat bingung applicant, validkah iklan rekrutmen yang di sebar? apalagi pengumpulan data melalui google form 🙂

4. Menggunakan email (apalagi email gratisan)
Sering sekali recruiter masih menggunakan email perusahaan (bahkan email gratis) dalam mengumpulkan data. Hal ini sangat riskan ya. karena beberapa faktor:
– Benarkah recruiter memproses semua lamaran via email? [Potensi ada yang terlewat, bisa saja yang terlewat adalah kandidat potensial]
– Apa yang dilakukan recruiter ketika lamaran masuk tapi posisi sudah terisi? [Defaultnya dibiarkan, apakah recuiter punya waktu untuk membalas info kalau posisi sudah terisi?]
– Jika membuka banyak posisi dengan semuanya bercampur jadi satu inbox, efektifkah?[Ada yang menjawab, kan sudah ada instruksi format subject. Tidak semua mematuhi itu, karena banyak yang asal kirim]

5. Tidak memberikan batasan waktu
Banyak recruiter yang tidak memberikan batasan waktu loker dibuka. Akhirnya applicant tidak tahu apakah posisi tersebut masih terbuka atau tidak, karena penerimaan data menggunakan email.

Mengapa penting menerapkan rekrutmen berbasis sistem di website?:
1. Lebih trust, karena apply di web resmi
2. Semua poster loker diarahkan ke website
3. Jika posisi sudah terpenuhi, bisa di turunkan dari website
4. Applicant mendapatkan notifikasi hasil
5. Notifikasi WA ke pelamar
6. Menghemat space inbox email

https://www.linkedin.com/posts/soegi_comfort-zone-tim-rekrutmen-activity-6973527488337502208-f7gQ

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top