Sales di bidang apapun, “Don’t” beberapa hal berikut

Sales adalah ujung tombak penjualan dan pejuang omzet, apapun industrinya, bahkan di pemerintahan ada Sales Pajak bernama AR Pajak yang salah satu tugasnya adalah menggali potensi pajak di area yang menjadi tanggung jawabnya.

Dalam pandangan beberapa orang, posisi sales dianggap tidak eksklusif dan tidak elegan. Padahal semua perusahaan, dapet duitnya ya dari hasil penjualan sales yang ditagihkan oleh finance.

Seperti profesi dan role yang lain dalam industri professional, ada banyak hal yang perlu dilakukan dan jangan dilakukan untuk bisa sukses menjalankan role ini:

Don’t
=====
1. Merasa sudah closing, padahal belum closing
Kadang sales merasa sangat dibutuhkan oleh calon client, calon client juga sangat responsif dan komunikatif. Dengan asumsi ini, sales merasa sudah mendapatkan deal. Padahal tidak ada jaminan dia komunikatif ke satu sales saja, sangat mungkin calon client mendapatkan penawaran dari banyak penyedia layanan. Jadi sebelum kontrak/PO didapatkan, sales belum menyentuh garis finish.

2. Sakit hati karena calon client memilih penyedia lain
Sebagai pembeli, calon client memang berhak memilih penyedia mana yang akan dipilihnya. Sales juga tidak tahu apakah pemilihannya fair atau tidak. Ketika upaya terbaik sudah dilakukan tapi hasilnya masih belum terpilih, tidak perlu sakit hati, ditikung di lap terakhir tidak hanya ada di MotoGP, ditikung di tahap-tahap terakhir tidak hanya ada di kisah asmara, dalam dunia sales banyak. Tidak perlu sakit hati, kecewa/sedih wajar karena sudah berjuang. Terus berjuang dan harus move on.

3. Block kontak calon client/pembeli karena batal melakukan order
Masih terkait dengan point no 2, tidak perlu sampai memutuskan komunikasi atau blocking kontak ketika calon client memilih penyedia lain maupun pembelian batal karena faktor yang tidak bisa kita terima. Mungkin di lain kesempatan ada peluang lain yang terbuka untuk kita. Mungkin mereka tidak puas dengan penyedia terpilih dan ingin cari penggantinya, kita yang akan masuk shortlist. Bagaimana mungkin kita bisa mendapatkan peluang kalo kontak saja di blok?

4. Meng”IYA”kan semua permintaan calon client
Demi mengejar closing, ada case dimana sales menyanggupi semua permintaan client tanpa komunikasi ke tim internal terkait timeline delivery dan spesifikasi yang diminta. Apakah dengan spesifikasi yang diminta masih terpenuhi dalam tempo waktu sesuai timeline delivery, harus di cek juga dengan activity produksi dan delivery saat ini. Kadang memang sales harus pandai menegosiasikan timeline dan spesifikasi jika dirasa tidak mampu di delivery berdasarkan estimasi awal

https://www.linkedin.com/posts/soegi_sales-career-penjualan-activity-6972510011163897857-64RL

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top