Workaround vs Root Cause Solution

Salah satu jalan akses menuju rumah sepanjang sekitar 500 meter rusak lumayan parah. Banyak titik bergelombang juga banyak lubang-lubang jalanan yang membahayakan.

Dalam satu bulan ini ada beberapa kali perbaikan oleh Dinas terkait. Yang mereka lakukan sudah benar, yaitu menambal lubang-lubang jalan dan titik-titik jalan yang tidak rata. Namun setelah diperhatikan secara seksama, perbaikan ini hanya sifatnya sementara dan tambal sulam, berpotensi berlubang lagi.

Analisis ini dari fakta bahwa setiap kali turun hujan, air lama sekali menggenangi jalan, bahkan dititik yang sudah dan baru saja ditambal. Salah satu Secondary Problem adalah sepanjang jalan yang rusak ini, selokan dan saluran airnya sudah tertutup dan rata dengan jalan, menyebabkan air tidak bisa mengalir lancar. Pokok dan inti permasalahan ini yang tidak diselesaikan.

Berapa kalipun jalan ditambal, tapi jika permasalahan saluran air tidak diselesaikan, maka problem jalan rusak akan tetap akan berulang terus dan terus.

Sama dengan kita menyelesaikan masalah tanpa menyentuh akar persoalan, problem yang sama akan tetap akan terjadi tinggal menunggu waktu dan tempat saja.

So, selalu pegang framework:
1. Identify Root Cause Problem
2. Build Right Solution
3. Solve Root Cause Problem

https://www.linkedin.com/posts/soegi_workaround-vs-root-cause-solution-salah-activity-6384413768121675776-Y_PW

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top